Apa bedanya audience-centric dan product-centric dalam pembuatan konten?

Dalam memasarkan produk-produk dari sebuah brand, kamu harus tahu secara persis karakter serta demografi target pasar yang kamu incar. Dalam menjalankan kampanye-kampanye untuk mempromosikan produk, sosial media menjadi salah satu jalur yang dipilih. Untuk itu, banyak brand yang menggodok ide untuk menghasilkan konten-konten unik yang akhirnya bisa mendatangkan banyak pelanggan baru.

Menjalankan campaign untuk suatu produk lewat sosial media, kamu perlu memahami dulu apa itu audience centric dan product centric. Dua konsep ini sering dijadikan landasan utama bagi para brand dalam membuat konten-konten menariknya.

So, apa perbedaan audience centric dan product centric?

========================================================

Apa itu product centric?

Dari namanya saja, kamu pasti bisa menebak apa fokus dari konsep ini. Product centric adalah sebuah konsep yang dipakai banyak brand untuk membuat konten yang berfokus pada produknya. Dalam dunia periklanan, produk merupakan fokus utama yang sering ditampilkan dalam sebuah iklan. Konten untuk produk kan bisa dibilang sebuah iklan juga, jadi dalam pengertiannya, product centric merupakan konsep yang bisa kamu pakai untuk mengiklankan produk-produk dari brand yang kamu pegang.

Konten yang berpusat pada produk seringkali menekankan penggunaan produk, fitur unik, atau manfaat yang ditawarkan. Tujuannya adalah untuk mendorong partisipasi audiens dengan berbagi konten yang berhubungan langsung dengan produk atau merek, sekaligus untuk menarik perhatian mereka.

Misal, produk yang kamu pasarkan adalah sebuah sepatu. Maka, dalam konten yang ditampilkan, fokus yang kamu pilih bisa dengan menerangkan fitur menarik dari sepatu tersebut, seperti bahannya yang ringan saat dibawa lari, tali yang mudah untuk diikat, dan sol sepatunya yang terasa empuk.

Dari sini kamu juga bisa mengemas konten yang sesuai dengan identitas brand-mu lewat konsep design dan palet warna yang khas, juga jargon-jargon khusus yang sering menjadi identitas utama sebuah brand. Misal, Nike mempuyai jargon ‘Just Do It’ yang bisa kamu terapkan dalam konten berupa product centric, tapi juga bisa kamu masukkan sebagai pesan dalam konten yang berokus pada audiens.

Apa itu audience centric?

Konsep ini menawarkan pendekatan yang berbeda. Jika product centric lebih menekankan untuk memberi informasi soal produk, maka audience centric adalah konsep konten yang bisa kamu lakukan lewat pendekatan dari para audiens. Terdengar kompleks ya? Padahal, sebenarnya konsep ini cukup mudah untuk dijalankan.

Misal, iklan yang product centric lebih berfokus kepada si produk dan pembahasan serta kelebihannya. Di sisi lain, audience centric merupakan konten yang diambil dari sudut pandang dan behavior para audiens atau konsumen produkmu. Misal, produk kamu adalah sepatu seperti yang ada di bab awal, maka konten yang bisa diangkat bisa dari pengalaman si konsumen dalam memakai sepatu kamu.

Konten bisa berisi si konsumen yang sedang lari pagi menggunakan sepatumu atau bisa juga konten berupa tutorial dalam mencuci sepatu, dan masih banyak lagi. Yang penting, konten ini harus berfokus kepada sudut pandang dari audiens.

Dari konten ini, kamu bisa mendapatkan kesan jika produkmu benar-benar secara nyata memiliki kelebihan yang kamu terangkan pada konten product centric. Tidak cuma harus selalu promosi soal fitur, konten audience centric juga bisa menyasar kepada pendekatan yang lebih soft-selling.

Misalnya, kamu bisa aja membuat konten berupa keseharian si konsumen dalam menjalankan aktivitas, memakai sepatu dari brand-mu.

Kesimpulan:

Dengan memahami perbedaan antara pendekatan audience centric dan product centric dalam kontes konten sosial media, kamu dapat mengembangkan strategi yang lebih efektif dan terarah untuk meningkatkan interaksi, keterlibatan, dan kesadaran merek. Seiring dengan perkembangan media sosial, teruslah memantau dan menyesuaikan pendekatan kamu agar tetap relevan dan responsif terhadap perubahan kebutuhan dan keinginan audiens.

Subscribe To Our Newsletter

Get updates and learn from the best

Share This Post

More To Explore