Untuk kamu yang masih pemula, memulai karir sebagai seorang social media specialist memang agak tricky. Pertanyaan terbesarnya adalah, mau mulai dari mana? Menjadi seorang social media specialist menuntut kamu untuk bisa banyak hal.
Biasanya, jobdesk yang akan diberikan ke kamu ada lumayan banyak, mulai dari planning, copywriting, video editing, dan strategy. Hal itu karena kamu adalah seorang yang didapuk untuk mengurus berjalannya sosial media di tempat kamu bekerja.
Sebelum menjadi seorang social media specialist, para perekrut pasti akan menanyakan soal portofolio kamu. Perekrut pasti ingin mengetahui riwayat kerja dan kredibilitas kamu sebagai pelamar.
Jika kamu bingung membuat portofolio untuk menjadi seorang social media specialist yang dilirik, maka jalan terbaiknya adalah menjadi content creator terlebih dahulu. Bicara soal content creator, banyak sekali hal yang bisa dihitung sebagai portofolio jika kamu sebelumnya sudah eksis sebagai seorang pembuat konten.
Menjadi content creator menuntut kamu untuk bisa menulis, merencanakan topik konten, dan juga mengeditnya menjadi sebuah konten utuh. Semua aspek tersebutlah yang dibutuhkan oleh seorang social media specialist.
Sebagai seorang content creator, kamu bisa memulai dengan membahas topik-topik yang kamu sukai. Kamu bisa menampakkan diri di depan kamera, namun bisa juga tampil tersembunyi dan sedikit misterius. Kamu bisa melakukan personal branding dengan menampilkan wajah, atau menciptakan value lain dari identitas rahasia. Karena, cukup banyak content creator yang sukses karena identitas rahasianya.
Dengan menjadi content creator terlebih dahulu, kamu bisa tahu bagaimana proses pembuatan konten itu berjalan. Di awal kamu pasti di bawah sadar akan merencanakan konten apa saja yang ingin dibuat. Hal ini termasuk ke dalam perancangan strategi. Setelah itu, kamu akan memilih topik atau konsep apa yang akan kamu pilih sebagai bentuk kontenmu, proses ini dinamakan planning.
Pasca proses planning beres, kamu pasti akan membuat teks soal isi bahasan dari kontenmu tersebut. Proses ini dinamakan copywriting. Terakhir, setelah semua pungkas, kamu bisa mengedit konten tersebut dan mengunggahnya di akun sosial mediamu.
Cara seperti ini sudah bisa menjadi tolak ukur portofolio untuk melamar menjadi seorang social media specialist, karena kamu sudah mengetahui proses kerja dan praktek kerjanya.