Di sosial media yang berbasis video seperti Youtube, TikTok dan Instagram, angka views yang besar adalah sesuatu pencapaian yang diidamkan oleh semua kreator. Untuk mendapatkan views yang banyak, para kreator berlomba menghadirkan konten-konten yang variatif dengan harapan video mereka bisa dilirik algoritma dan disebar secara organik, sehingga views-nya menjadi semakin banyak.
Namun, mendapat views banyak memang tidak semudah itu. Sering kali kamu sudah melakukan segala kiat, mengikuti berbagai tips dari para expert di sosial media, sampai mengeluarkan dana besar untuk membuat konten, tapi hasil views-nya masih di bawah ekspektasi.
Kamu jangan menyerah dulu, lebih baik cari dulu akar masalahnya, mengapa kontenmu masih sepi penonton? Nah, berikut beberapa penjelasannya dan tips agar kontenmu bisa ramai.
=========================================================
Kenali sebab dan akibat
Untuk mengetahui akar masalah dari views kamu yang cenderung stagnan di angka yang kecil. maka kamu harus mengetahui jika views ini dipengaruhi oleh sebab dan akibat. Bagaimana penjelasannya?
Video yang mempunyai views banyak adalah video yang terdeteksi oleh algoritma di setiap sosial media. Algoritma ini akan membawa videomu untuk meraih audiens yang lebih besar, sehingga videomu akhirnya bisa bertambah views-nya. Tapi algoritma jelas tidak serta merta langsung memilih semua video untuk disebar, sistem ini punya kriterianya sendiri.
Dari sini kamu perlu mengetahui sebab terlebih dahulu. Selain algoritma, views yang banyak juga ada sebabnya. Sebab dalam artian ini adalah engagement, watch time, dan retention rate. Ketiganya ini menjadi barometer agar algoritma tertarik untuk mengambil videomu dan menyebarkannya ke audiens yang lebih besar, sehingga views akan bertambah,.
Banyak kreator yang hanya terfokus kepada angka views saja, namun tidak terlalu memikirkan sebab dari naiknya views kontennya. Jika views kamu cenderung stagnan atau malah turun dari tadinya besar ke angka yang lebih kecil seiring berjalannya waktu, yang kamu harus lakukan adalah memperbaiki ketiga hal tersebut.
Dari sisi engagement, kamu bisa mengobservasi apakah kontenmu menarik pehatian orang-orang untuk menyukai dan berkomentar. Jika komentar cenderung menurun yang dibarengi dengan angka likes-nya, bisa diartikan jika pemilihan konten yang kamu jalankan saatb ini mungkin kurang tepat.
Dari sisi watch time, kamu bisa melihat apakah audiens menonton videomu sampai habis, atau hanya menonton sebentar lalu pergi. Dalam problematika ini, berarti kamu harus memperbaiki beberapa hal, misal visual video yang harus lebih menghibur, pembawaan talent dan copywriting yang harus lebih menarik. Ketiga aspek ini sangat berpengaruh dengan lamanya durasi yang dihabiskan penonton dalam menikmati kontenmu.
Retention rate bisa diartikan dari sisi subscriber dan pelanggan yang menikmati kontenmu. Jika subs-nya selalu naik, maka akunmu juga akan lebih disukai oleh algoritma. Makanya, dalam prakteknya, kamu akan lebih sering melihat konten-konten dari akun-akun besar yang tampil di explore sosial mediamu.
Bagaimana solusinya?
Jadi bagaimana solusinya? Kamu lebih baik fokus untuk menyuplai followers dengan konten-konten yang bagus dan menghibur. Jika kamu melihat angka views-nya menurun, kamu bisa memikirkan untuk membuat konten yang lebih menarik lagi. Views datang sebagai akibat dari ketiga aspek sebab yang ketika berjalan sejalan akan menghasilkan akibat yang memuaskan.
Penurunan jumlah views juga bisa kamu gunakan sebagai momentum untuk terus menghasilkan karya yang lebih baik dan lebih baik lagi. Persaingan di dunia sosial media memang kian luas dengan kompetitor yang tumbuh menjadi lebih banyak setiap harinya.
Jika kamu bisa terus mengobservasi dan melakukan adaptasi sesuai dengan tren konten yang terjadi, maka views juga akan semakin stabil. Jika kamu belum mendapat angka yang memuaskan, terus berbenah berdasarkan ketiga aspek sebab tadi.