Semakin hari, semua aspek pekerjaan memang semakin dipengaruhi oleh berjalannya sosial media. Bahkan, lini pekerjaan seperti pengacara juga mau tak mau harus mengakui kalau lewat sosial media, mereka bisa mendapatkan klien. Bahkan, menurut data dari blog.hotsuite.com, 71% firma hukum saat ini mendapatkan kliennya berkat sosial media, walau 43% firma hukum tidak memiliki biaya marketing.
Untuk itu, lini-lini pekerjaan seperti pengacara dan firma hukum juga harus lebih melek dan mengetahui bagaimana cara memanfaatkan sosial media demi bertumbuhnya bentuk usaha tersebut. Lalu, apa yang harus kamu unggah dan apa sosial media terbaik untuk pengacara dan firma hukum? Baca artikel di bawah ini ya untuk mengetahui bocorannya!
Apa yang didapatkan Firma Hukum dan Pengacara dari sosial media?
1.Awareness:
Tentu saja, bagian dari menggunakan dan memanfaatkan media sosial untuk brand awareness adalah menjaga kontinuitas dalam memposting konten, merespons komentar, dan mengetahui tren media sosial terkini. Namun, upaya ini menciptakan rasa familiar sebelum seseorang bahkan mem-follow akunmu.
Cobalaha menjalankan pemasaran media sosial bagi pengacara sama seperti mensponsori acara masyarakat atau sebuah turnamen olahraga. Mengapa kamu harus memakai cara tersebut? Karena utamanya adalah orang-orang harus mengetahui akunmu untuk membangun sebuah popularitas di kalangan pengguna sosial media yang berpotensi akan tertarik dan mengikuti akunmu.
2. Menambah kepercayaan dan kredibilitas:
Jika sudah menjalankan brand awareness dengan baik, kamu bisa menggunakan sosial media untuk meningkatkan kepercayaan dari followers serta kredibilitas agar klien bisa tertarik untuk menggunakan jasamu. Sosial media mempunyai satu cara yang bisa menaikkan kepercayaan akunmu lewat Review.
Tidak ada yang memberikan bukti sosial yang lebih baik daripada review dan testimoni dari pelanggan nyata. Dorong para followers untuk memberikan ulasan tentang kamu di semua platform yang kamu miliki, termasuk Google My Business dan berbagai media sosial.
Testimoni dan ulasan bisa menjadi barometer utama kualitasmu yang bisa membuat orang tertarik untuk menggunakan jasamu, berdasarkan dari ulasan tersebut.
3. Menghadirkan pelayanan yang baik: Customer service.
Kamu harus akui jika sosial media adalah tempat yang paling baik untuk dijadikan sebuah tempat untuk menjalankan customer service. 40% dari perusahaan yang berpotensi menjadi klienmu lebih memilih untuk terhubung lewat sosial media terlebih dahulu. Sedangkan, banyak calon klien lain yang juga lebih memilih menghubungkan diri lewat sosial media daripada langsung mengontak nomor resmi.
47% klien firma hukum atau pengacara lebih memilih firma yang lebih cepat membalas pesan mereka daripada harganya. Hal ini membuat kamu memang harus benar-benar memanfaatkan sosial media sebagai alat promosi, juga sebagai alat untuk menjaga dan memberikan pelayanan terbaik kepada calon klien.
4. Mendapatkan klien
Tahukah kamu bahwa lebih dari tiga perempat pengacara menggunakan media sosial untuk meningkatkan jejaring pribadi, tetapi hanya setengahnya (52%) yang menggunakannya untuk menghasilkan prospek? Pada saat yang sama, 29% firma hukum mengatakan mempertahankan dan mengembangkan bisnis adalah tantangan utama, dan 25% menginginkan teknologi yang lebih baik untuk mengelola hubungan dengan klien.
Dalam hal prospek, jaringan sosial membantu dengan cara tidak langsung dengan brand awareness. Di sisi lain, sosial media juga bisa secara langsung menggiring klien melalui fitur-fitur khusus, seperti menambahkan tombol tindakan di Facebook, atau tautan di biografi Instagram-mu.
Atau, cobalah iklan media sosial untuk benar-benar meningkatkan jumlah prospek atau calon klien.
5. Merekrut punggawa baru
Sosial media menjadi platform utama bagi banyak perusahaan dalam mencari pegawai baru untuk mengembangkan usahanya. Platform seperti LinkedIN sudah menjadi barometer utama bagi perusahaan dalam mencari punggawa baru. Hal ini juga dilakukan oleh firma hukum untuk mendapatkan pegawai baru yang berkualitas dengan latar belakang yang jelas.
Platform sosial media manakah yang cocok untuk Firma Hukum & Pengacara?
Instagram:
Instagram diketahui sebagai salah satu media sosial yang sangat baik untuk digunakan sebagai kepentingan promosi. Lewat Instagram, kamu bisa meningkatkan brand awareness lewat konten-konten yang bagus, sehingga bisa menarik penggunanya untuk mengikuti akunmu. Selain itu, Instagram juga bisa digunakan untuk menaikkan personal branding agar para pengikut bisa mengetahui siapakah dirimu dan apa pencapaianmu.
Lewat foto dan video yang menarik, kamu bisa menaikkan persona yang pastinya akan bisa berpotensi untuk mendatangkan calon klien.
Facebook:
Walau terkesan dilupakan, namun kamu masih membutuhkan Facebook. FB adalah platform media sosial yang paling banyak digunakan di dunia. FB juga kebetulan menjadi platform media sosial favorit bagi semua orang berusia 35-44 tahun, dan pria berusia 25-34 tahun, demografi umur yang mungkin berpotensi untuk menggunakan bantuan hukum.
Metrik pengguna Facebook sendiri membuatnya sangat cocok, karena dari perkiraan 1 dari 4 orang yang saat ini mengalami masalah hukum, setengahnya adalah kaum milenial.
Facebook adalah tempat yang sempurna untuk menemukan audiens targetmu. Untuk informasi yang lebih mendalam, lihat panduan yang mungkin terlalu lengkap ini tentang strategi pemasaran Facebook.
LinkedIn:
LinkedIn memiliki 930 juta pengguna, hampir sepertiga dari hampir 3 miliar pengguna Facebook. Namun, semua dari 930 juta orang tersebut adalah pebisnis.
Ini menjadikan LinkedIn sempurna untuk firma yang mengkhususkan diri dalam hukum bisnis, seperti kepatuhan, kekayaan intelektual, dan lainnya. Anda juga dapat menarik klien konsumen, meskipun mereka cenderung menemukan Anda di tempat lain.
LinkedIn adalah sebuah keharusan untukmenjalankan jejaring pribadi juga: 90% pengacara sudah membangun hubungan di LinkedIn. Baca panduan pemasaran LinkedIn kami untuk memastikan kamu tampil menonjol.
