Setelah 11 bulan berlalu, tidak terasa sekarang sudah berada di penghujung tahun 2022. Rasanya baru saja membuat postingan happy new year 2022. Waktu memang berlalu begitu cepat. Tapi begini, pada tahun 2022, kita melewati lika-liku sosial media. Lalu apa yang akan terjadi di 2023?
Pertanyaan yang mungkin paling lumrah adalah sosial media apa yang akan ramai di tahun 2023? Apakah Tiktok akan masih mendominasi atau malah ada platform baru yang nantinya naik daun? Atau justru Instagram yang akan bangkit dari “kubur”? Namun ini bisa saja bukan dilihat dari platformnya.
Masa depan sosial media terutama di tahun 2023 bisa dilihat dari segi fungsinya. Secara garis besar terdapat 3 pilar yang akan menggerakkan sebuah platform dalam mempertahankan serta mengembangkan eksistensinya. Berikut adalah pilarnya.
Short-video Content
Short-video menjadi salah satu format konten yang paling melejit di tahun 2022 ini. Kita bisa melihat “langkah catur” dari Youtube Shorts yang sekarang bisa dimonetisasi adalah sebuah awal dari semakin berkembangnya konten dengan format ini.
Karena membuat konten short-video dari segi barrier to entry cukup rendah. Berbeda dengan video berdurasi panjang yang jadi format konten andalan Youtube dulu.
Live-stream Shopping
“Yak, dipilih kakak mau yang etalase 24 atau etalase 30? Kita ada yang varian kuning kak. mari kita coba buka seperti apa produk etalase nomor 24 ya kak.”
Itu kurang lebih adalah cuplikan dari di live streaming sebuah brand. Live-stream memberikan rasa impulsif yang cukup besar dalam membeli produk dan pastinya menjawab rasa penasaran orang seperti apa produknya.
Karena kalau hanya gambar, pengalaman dari apa yang dilihat di gambar dengan yang datang bisa berbeda. Jadi dengan adanya live-stream shopping, brand bisa menjembatani ekspektasi calon customer.
Community
Gaung “storytelling storytelling storytelling” begitu kencang akhir-akhir ini. Lalu apakah berhenti di situ saja? Tentu tidak, setelah konten storytelling yang saat ini muncul dalam berbagai wujud rupa, kini masa depan ada di tribe atau komunitas.
Mungkin saat ini kita baru terbayang kalau komunitas itu adalah orang-orang banyak berkumpul dalam satu fitur grup. Mungkin di masa depan, ada model fitur yang lebih efisien agar brand bisa me-manage komunitasnya sembari tetap menyuguhkan konten dan kepentingan komersialnya.