Strategi Sosial Media Marketing Untuk Perusahaan Asuransi 2023

Strategi pemasaran untuk perusahaan asuransi di media sosial memang cukup rumit. Calon pelanggan tidak dapat hanya mengklik tombol untuk membeli. Sebaliknya, mereka harus melengkapi proses aplikasi dan kualifikasi untuk mendapatkan penawaran.

Konsumen sering kali peka terhadap harga. Mereka menyadari bahwa asuransi itu penting, tetapi mungkin tidak memahami alasan mengapa asuransi begitu penting atau perbedaan antara kebijakan-kebijakan tersebut. Pemasaran media sosial untuk perusahaan asuransi memberikan kesempatan untuk mengatasi kekhawatiran tersebut.

Selain itu, brand asuransi juga harus mematuhi regulasi khusus industri yang menentukan apa yang boleh dan tidak boleh dikatakan di media sosial (dan saluran pemasaran digital lainnya).

Teruslah membaca untuk mengetahui cara membangun strategi yang efektif dan mematuhi peraturan, serta membedakan brand-mu dari pesaing di media sosial. Ini beberapa tips yang mungkin berguna untuk kamu yang menjalankan sebuah perusahaan asuransi agar berjaya lewat sosial media.

1. Langkah terpenting ialah membangun awareness

Berbagai social media tools menjangkau orang di ketika mereka sudah sedang menghabiskan waktu di dunia maya alias lagi online. Oleh karena itu, mereka menawarkan peluang berharga untuk meningkatkan brand awareness.

Mengembangkan branding voice yang kuat adalah kunci untuk dikenali di kanal sosial. Sebagai gantinya, kamu tetap diingat ketika orang berpikir untuk membeli kebijakan baru.

Perhatikan bagaimana Progressive Insurance menggunakan Twitter. Alih-alih memiliki akun yang berfokus pada brand saja, mereka memiliki akun untuk juru bicara terkenal mereka sendiri yaitu Flo.

Akun tersebut hampir tidak pernah memposting konten tentang kebijakan Progressive. Tetapi akun tersebut tetap membuat Progressive ada dalam radar 68.000 pengikut. Kontennya bervariasi mulai dari tips untuk dipertimbangkan saat membeli rumah baru hingga pemikiran positif sederhana.

Cara ini mungkin bisa kamu gunakan. Dengan memakai satu akun lain untuk tampil lebih santai, kamu bisa meraih market yang berfokus di kalangan pengguna sosial media yang lebih muda.

2. Menaikkan kepercayaan & kredibilitas

Selama tahun 2022 lalu, kepercayaan terhadap perusahaan asuransi mengalami peningkatan. Namun, kepercayaan terhadap asuransi properti/kerugian/kehilangan masih di bawah 50% untuk sebagian besar negara yang termasuk dalam G7.

Di negara-negara tersebut, kepercayaan terhadap asuransi pribadi juga belum mencapai tingkat netral. Perusahaan asuransi memiliki tugas untuk meningkatkan kepercayaan konsumen.

Media sosial memberikan komunikasi dua arah yang efektif. Hal ini menjadi kesempatan yang baik untuk menghadirkan konten di balik layar. Kedua hal ini memberikan peluang untuk memperlihatkan sisi kemanusiaan dalam merek kamu.

Kamu dapat menunjukkan bahwa di balik perusahaan asuransi tersebut terdapat orang-orang nyata yang memiliki kepentingan terbaik klien mereka di hati.

3. Mengelola pelayanan customer service yang baik

Pelayanan pelanggan melalui media sosial bukanlah pilihan lagi bagi brand-brand asuransi. Kamu, baik klien yang sudah ada maupun calon klien, mengharapkan bisa menemukan brand asuransi di kanal-kandal yang kamu gunakan sehari-hari. Kanal seperti Messenger dan WhatsApp menjadi sangat penting dalam mendukung pelayanan.

Kamu tidak bisa nyuekin pertanyaan dan kekhawatiran pelanggan yang masuk melalui platform-platform ini. Melakukan hal tersebut dapat membuat kamu kehilangan klien atau mendapatkan ulasan negatif.

Sebaliknya, memberikan tanggapan yang membantu dan memudahkan kehidupan pelanggan dapat memperoleh loyalitas jangka panjang saat tiba saat perpanjangan polis, ditambah kamu harus fast-response.

Enaknya lagi, di masa teknologi semakin maju ini kamu bisa memanfaatkan fitur AI yang semakin canggih. Kamu bisa menggunakan chatbot untuk sekedar membalas pesan. Fitur ini sudah dipakai oleh berbagai brand besar.

4. Mendengarkan konsumen (Social listening)

Social listening adalah metode untuk melacak kata kunci dan hashtag yang relevan di kanal media sosial. Hal ini memberikan gambaran tentang apa yang sedang terjadi di industri kamu dan apa yang orang-orang katakan tentang kamu secara online.

Metode ini memberikan kesempatan untuk mendeteksi umpan balik negatif sebelum menjadi tidak terkendali. Atau merespons percakapan online yang relevan bahkan ketika kamu tidak disebutkan.

Social listening juga dapat memberikan wawasan tentang produk baru potensial. Sebagai contoh, Meta Foresight menemukan bahwa asuransi hewan peliharaan menjadi topik pembicaraan yang sedang tren terkait kepemilikan hewan peliharaan. Lebih dari 80.000 kiriman menggunakan hashtag #petinsurance di Instagram dan 63.000 kiriman lainnya di Facebook.

5. Memasang ads yang menjaring leads

Marketer memprediksi bahwa pengeluaran iklan digital perusahaan asuransi di Amerika Serikat akan meningkat menjadi $13,58 miliar pada tahun 2023. Jumlah ini meningkat dari $12,03 miliar pada tahun 2022. Meskipun jumlah yang sebenarnya dihabiskan untuk iklan digital meningkat, tingkat growth-nya malah melambat. Persentase digital ads yang dihabiskan oleh perusahaan asuransi juga semakin mengecil. Persentasenya turun menjadi 4,8% pada tahun 2023 dari 5,5% pada tahun 2020.

Namun, angka-angka tersebut menunjukkan bahwa banyak pesaingmu yang juga menggunakan social ads. Jika kamu tidak memanfaatkan iklan sosial berbayar untuk menjangkau audiens baru, kamu mungkin kehilangan peluang.

Subscribe To Our Newsletter

Get updates and learn from the best

Share This Post

More To Explore