Salah satu hal yang harus dijaga dalam berjalannya sebuah perusahaan adalah workflow atau alur kerja. Untuk kamu yang bekerja di industri kreatif, maka alur kerja ini harus diatur sedemikian rupa agar beban kerja sehari-hari bisa berada di batas wajar. Pasalnya, mengatur jadwal serta alur kerja bukanlah hal yang mudah. Banyak perusahaan yang sering kedatangan pegawai baru, namun juga kehilangan pegawai baru karena beban kerja yang berlebih akibat alur kerjanya yang kacau.
Yang dinamakan alur kerja, maka harus ada alur yang digambarkan sebagai sungai. Alur sungai ini terus mengalir sampai bertemu daerah-daerah atau kota yang berbeda-beda.
Nah, workflow itu adalah alur tersebut, sedangkan kamu adalah kota yang ia kunjungi. Jika kotamu tidak berada di rute yang sama, maka kacaulah sudah. Bagaimana mengatur workflow yang efisien di era sosial media?
=====================================================
Bagaimana menjalankan workflow yang baik dalam era sosial media?
Workflow dalam bidang sosial media yang efektif akan memastikan setiap postingan dibuat dan diunggah tepat waktu, strategis, dan sesuai dengan karakter brand kamu. Hal ini uga membantu tim kamu tetap terorganisir dan bekerja sesuai dengan tugas yang ditetapkan.
Ketika semua langkah yang diperlukan telah diatur sedemikan rupa secara matang dan sistematis, hal tersebut bisa mengurangi stres dalam pembuatan konten dan memastikan konsistensi brand kamu terhadap berjalannya campaign serta citranya di mata publik.
Dasar utama sebuah workflow di bidang sosial media:
Untuk kamu yang masih bingung soal bagaimana sih alur yang baik untuk membuat workflow dalam bidang sosial media dan harus mulai dari mana? Berikut merupakan urutan alur yang ideal untuk membuat sebuah workflow:
Ideasi: Menghasilkan ide-ide untuk postingan atau campaign yang sedang kamu jalankan. Di sini, tim planner lah yang bekerja.
Pengumpulan Konten: Mengumpulkan atau menciptakan aset visual dan sumber daya untuk postingan kamu. Dalam fase ini, tim planner lah yang masih menjadi peran utama.
Penulisan Teks: Menulis caption atau slogan kampanye. Copywriter turun tangan untuk menulis copy yang bagus, sekaligus menjadi senjata utama untuk menarik perhatian.
Mendesign Konten: Biasanya setelah copy-nya jadi, konten akan bergeser ke tangan para designer atau videographer (jika konten berupa video).
Revisi: Mengedit teks dan design berdasarkan masukan serta koreksi yang dilakukan secara seksama.
Persetujuan: Dari pemangku kepentingan internal dan eksternal atau biasa disebut dengan approval.
Penjadwalan postingan: Mengatur postingan untuk diunggah pada waktu dan tanggal yang optimal untuk meraih engagement yang maksimal.
Promosi postingan: Mengimplementasikan strategi berbayar dan organik untuk meningkatkan postingan.
Monitoring: Melacak kinerja dan engagement setelah postingan diunggah. Manajemen Komunitas dan Layanan Pelanggan: Menanggapi komentar dan pesan, mengarahkan pertanyaan layanan pelanggan.
Optimisasi: Melakukan penyesuaian konten secara harian.
Manfaat lain dari workflow yang terstruktur:
Meningkatkan efisiensi dan produktivitas: Alur kerja yang dirancang dengan baik menghilangkan alur yang tunggu-menunggu, menghemat waktu, dan mengurangi risiko kesalahan.
Konten berkualitas lebih tinggi: Alur kerja yang jelas secara langsung akan berdampak kepada kualitas konten kamu yang bagus, terkini, dan memberikan representasi terbaik dari brand-mu tersebut, karena semua sudah diatur secara lebih struktural, sehingga eksekusinya juga akan berjalan lebih maksimal.
Akuntabilitas yang lebih baik: Dengan menugaskan tugas kepada anggota tim tertentu dan menetapkan deadline, setiap orang menjadi tahu apa yang menjadi tanggung jawab mereka. Hal ini membantu tim untuk tampil lebih kolaboratif sekaligus mengurangi tumpang tindih dan menumpuknya kerjaan yang seharusnya tidak mereka kerjakan.
Penyaluran sumber daya yang lebih baik: Gambaran yang jelas tentang semua tugas memungkinkan kamu untuk mengelola sumber daya, seperti waktu dan anggaran, dengan lebih baik.
Meningkatkan performa: Alur kerja media sosial memastikan konten dibagikan di semua saluran tepat waktu, membantu meningkatkan reach dan keterlihatan brand kamu di hiruk pikuk ramainya sosial media. Dengan terlihat lebih sering, maka awareness bisa tercapai, sehingga pada akhirnya brand kamu bisa menjadi lebih dikenal.
Meningkatkan brand safety: Dengan adanya workflow yang baik dalam tim media sosial, kamu dapat memastikan bahwa orang yang tepat dalam tim kamu akan memeriksa setiap konten sesuai dengan guideline sebelum menyetujuinya untuk dipublikasikan.
Pemantauan hasil yang lebih baik: Dengan berlangsungnya workflow yang tepat, kamu pasti akan lebih mudah untuk mengukur dan memantau hasil campaign. Hal ini juga akan membuatmu lebih terukur dalam membuat keputusan secara bijak dan tepat untuk keperluan campaign selanjutnya.