Incar peluang dengan membuat konten berdasarkan Tier Kota

Banyak brand yang memakai cara unik dalam memasarkan produknya. Mulai dengan membuat konten yang engaging seperti menggaet artis untuk upaya endorsement, memajang logo di konser atau acara olahraga, sampai memasarkan produknya berdasarkan tier kota. Wah, apa artinya tuh? Di Indonesia dan hampir seluruh dunia, ada sebuah istilah seperti kota besar, kota kecil, dan kota satelit.

Hal inilah yang dinamakan tier atau tingkatan kota dalam kasus ini. Bagaimanakah brand-brand ini menjalankan kampanyenya berdasarkan tingkatan kota?

Kota tier-1 mencangkup kota-kota besar di Indonesia yang termasuk daerah Jabodetabek, Bandung, Surabaya, dan banyak lagi. Lalu ada kota tier-2 yang meliputi Semarang, Denpasar, Makassar dan beberapa lagi yang tergolong sebagai kota yang berkembang alias rising urban. Terakhir ada kota tier-3 yang skala dan luas kotanya jauh lebih kecil, seperti Magelang.

Dengan mengetahui kategori tiap kota tersebut, kamu bisa bermain lebih efektif dengan membuat konten berdasarkan kota-kota ini. Misal, jika kamu ingin berfokus memasarkan produkmu di kota-kota besar, kamu harus mengikuti budaya atau kultur mereka yang hidup di kota besar. Buatlah konten berdasarkan apa yang terjadi di kota besar dan hal-hal yang berbau kekinian. Dengan memahami kultur orang-orang yang hidup di kota besar, kamu bisa lebih tepat dalam memilih konten yang ditujukan kepada mereka.

Jika produkmu ingin berfokus di kota-kota tier kedua, maka konten-konten yang menarik adalah konten yang lebih menekankan perkembangan, karena mayoritas masyarakat di kota tersebut ingin lebih berkembang. Tipe konten seperti mengembangkan UMKM dan konten bertipe how to akan lebih efektif untuk ditujukan kepada masyarakat yang hidup di kota-kota ini.

Untuk kota-kota tier 3, masyarakat di sana selalu menyukai sebuah hiburan. Karena lokasi kota yang jauh dari pusat metropolitan, hiburan selalu menjadi daya tarik besar bagi masyarakat yang hidup di sana. Jika kamu sering melihat konten-konten di sosial media, mayoritas anak-anak dari kota tier 3 selalu lebih tertarik untuk membuat konten yang berbau hiburan. Bisa drama-drama unik ala sinetron dan joget eksentrik ala pemuda Madura yang semuanya mengibur.

Jika kamu menyasar pasar di kota-kota ini, kamu bisa membuat konten yang berupa hiburan. Semakin lucu dan receh, akan semakin relate ke para masyarakat kota yang menyukai hiburan.

Namun, semua tergantung kepada audiens dari brand kamu. Karena, bisa saja brand kamu menyasar seluruh kategori kota ini dengan konten yang kuat. Tapi, tidak semua brand bisa begitu, karena ada juga yang mempunyai cara serta segmentasi pasar yang berbeda dalam melempar kontennya.

Subscribe To Our Newsletter

Get updates and learn from the best

Share This Post

More To Explore