Konten 1 Juta Views, Untungnya Apa?

Banyak orang yang susah payah kerja 24/7 demi konten bisa “viral”. Biasanya (walaupun tidak selalu), konten dianggap viral ketika konten tersebut mampu menembus jutaan views, anggaplah 1 juta views. Lalu katakanlah Anda berhasil mencapai 1 juta views tersebut dari konten yang Anda buat, lalu apa untungnya?

Keuntungan utama dari konten yang berhasil menembus 1 juta views adalah konten Anda sudah tersebar luas, artinya Anda berhasil menjangkau cukup banyak orang. Sehingga 1 juta orang setidaknya mengenal akun sosial media bisnis Anda.

Kemudian, meski tidak semuanya, beberapa dari orang atau audiens tersebut ada yang kepo dengan akun Anda. Akhirnya mereka pun mulai mengeksplor konten Anda yang lainnya, hal ini membuat performa konten lainnya jadi ikut “kecipratan” berkahnya. Nah, di sini lah titik penentuannya.

Ketika mereka melihat dan berpikir seperti “wah ini kontennya bagus-bagus ya, mending aku follow dulu ah”. Dari sini muncullah keuntungan lainnya, yaitu dari aspek peningkatan follower yang terjadi setelah mereka melihat sepertinya ada value yang bisa didapatkan dari mengikuti akun Anda.

Namun demikian, biasanya konten yang “viral”, dalam kasus ini 1 juta views, tentu memiliku engagement yang lebih banyak dibandingkan konten yang performanya biasa saja, atau bahkan jelek. Termasuk dari segi kolom komentar, audiens berinteraksi melalui fitur tersebut. Belum lagi kalau konten Anda di-save, potensi audiens melihat kembali video Anda menjadi mungkin.

Tapi masalahnya, masih banyak yang berpikir bahwa kalau konten viral maka penjualan pun otomatis akan meningkat, bahkan hingga miliaran. Padahal penjualan meningkat karena konten viral hanyalah sebagai bonus, bukan sesuatu yang pasti terjadi.

Namun yang perlu Anda ketahui, di balik segudang keuntungannya, ada sisi gelap dari konten yang viral. Contohnya, bisa jadi audiens yang “nimbrung dan mengeroyok” konten viral Anda adalah orang yang sebenarnya memiliki interest yang kurang sesuai dengan bisnis Anda, sehingga hal ini malah membuat algoritma dari platform sosial medi yang Anda gunakan bingung, misalnya TikTok. TikTok jadi bingung bahwa akun Anda ini sebenarnya akun tentang apa sih? Kenapa yang berinteraksi dengan akun Anda memiliki interest yang berbeda bahkan nggak nyambung dengan akun Anda.

Dari yang kami amati sebagai social media enthusiast, terdapat potensi views yang anjlok kedepannya ketika konten Anda menyasar audiens yang salah. Tapi ini bisa juga menjadi titik infleksi yang justru menjadi validasi bahwa “Oh mending kita buat konten yang sesuai dengan profil audiens yang viral, sehingga mereka bisa balik lagi, lalu konten selanjutnya bisa tetap di angka yang tinggi dari segi views”. Pilihan ada di tangan Anda.

Itulah yang dinamakan strategi. Ketika mendapat “durian runtuh”, langkah apa yang dilakukan selanjutnya tentu sangat berpengaruh. Maka dari itu penting untuk Anda membuat strategi sosial media yang proper.

Agar Anda dapat memulai langkah nyata dalam membuat strategi sosial media yang proper, Anda bisa pelajari langkahnya pada rekomendasi video yang bisa Anda akses pada link berikut:
https://nakama-creative-lab.mayar.link/landing/social-media-strategy-masterclass

Jangan tunggu nanti, kompetitor Anda pasti sedang menyusun strategi kunci mereka.

Subscribe To Our Newsletter

Get updates and learn from the best

Share This Post

More To Explore