Strategi Instaiktokgram, Mengkombinasikan Instagram dan Tiktok

Beberapa waktu yang lalu, BCG bersama Tiktok membuat report yang salah satunya memaparkan bahwa industri Shoppertainment memiliki potensi triliunan dollar. Tentu angka ini cukup fantastis, dan hal tersebut tidak lepas dari platform yang sedang naik daun, yaitu Tiktok.

Maka dari itu tidak heran banyak pelaku strategis di sosial media yang menyarankan untuk memilih Tiktok sebagai channel dalam pengeksekusian strategi mereka. Hingga banyak yang bertanya, “Apakah Instagram akan mati?”. Sepertinya tidak demikian, karena ada sebuah strategi yang mampu mengkombinasikan keduanya. Kami menyebutnya sebagai Strategi Instaiktokgram.

Strategi ini sangat sederhana secara konsep garis besar, karena berpacu pada istilah nama strategi tersebut. Nama dari istilah ini bisa kita breakdown menjadi “Insta”, “Taiktok”, dan “gram”. Yang mana pecahan kata ini akan berhubungan dengan alur strateginya.

1.”Insta”

Pada tahap pertama ini kita perlu menyiapkan terlebih dahulu branding yang biasanya memiliki format foto dan video pendek yang diletakkan di Instagram. Mereka memasang kombinasi dua format konten ini di Instagram yang kuat secara visual branding.

Tidak perlu banyak-banyak, 12 postingan sudah cukup sebagai awalan. Jangan lupa juga untuk memenuhi highlight dan guide agar lebih lengkap.

2.”Taiktok”

Walaupun ini kata-katanya terlihat dipaksakan akibat supaya bisa nyambung dengan kata sebelumnya yaitu Insta, namun kata ini punya makna. Maknanya adalah, dalam tahap ini kita bisa mengupload konten short-video di Tiktok sekaligus di Instagram melalui Reelsnya.

Bahkan kalau pun Anda menggunakan format slide/carousel, saat ini Tiktok juga memungkinkan hal tersebut. Artinya kita bisa membuat satu format konten yang diupload di kedua platform tersebut.

Namun perhatikan, plesetan “Taiktok” lebih mirip Tiktok ketimbang Instagram, yang artinya kita lebih melihat tolak ukur keberhasilan di Tiktok. Walaupun tidak semua brand dapat mengaplikasikan ini ini, karena harus mempertimbangkan target marketnya yang bersangkutan juga, sesuai atau tidak dengan platform yang dipilih.

Setelah konten yang dibuat mendatangkan traffic dan cukup banyak audiens setia, tibalah ke tahap ketiga.

3.”Gram”

Dari potongan kata ini yaitu “gram” yang berasal dari kata Instagram. Maksudnya adalah, setelah audiens dari TikTok terkumpul pada tahap kedua tadi, Anda bisa segera melemparnya ke platform Instagram. Hal ini digunakan untuk membangun kedekatan yang lebih intim dan privat. Karena biasanya Instagram hanya menerima konten dari yang difollow.

Maka dari itu Anda bisa bangun kedekatan di Instagram. Dan juga Instagram punya beragam fitur yang lebih lengkap mulai dari highlight, stories, guide, notes, dan lainnya yang mana membuat Instagram terasa lebih mirip seperti mini website.

Sederhana bukan? Jadi kalau disimpulkan, prosesnya kurang lebih seperti ini.: Instagram > Instagram dan Tiktok > Instagram. Tiktok sebagai akseleratornya.

Strategi ini memang tidak serta merta dapat diaplikasikan ke semua brand, karena target marketnya bisa jadi berbeda.

Namun kunci dari strategi ini adalah memanfaatkan Tiktok sebagai akselerator dalam brand awareness lalu memanfaatkan audience engagement melalui Instagram dengan beragam fiturnya. Inilah strategi di Shoppertainment yang tetap memanfaatkan Instagram.

Subscribe To Our Newsletter

Get updates and learn from the best

Share This Post

More To Explore