Beberapa hari lalu, sebuah video di Tiktok mengatakan bahwa kalau membuat desain itu harus menunggu mood. Apakah hal ini juga berlaku pada konten? Karena kurang lebih desain dan pembuatan konten masih beririsan, sama-sama memerlukan kreativitas.
Jika dahulu Anda mengamini hal tersebut secara mentah-mentah, mungkin akan berubah setelah membaca arrikel ini. Ketika tidak mood dalam membuat konten, sebagian orang mungkinakan selalu skip ataupun menunggu dengan gabut alias tidak ngapa-ngapain. Tapi hal tersebut justry hanya buang-buang waktu.
Oke kalau mood tersebut akan muncul di hari yang sama, tapi kalau munculnya besok? Minggu depan? Tahun depan? Anda juga mungkin tidak ingin menunggu selama itu. Anda bisa saya coba untuk push the limit, coba sedikit paksa diri Anda untuk membuat konten.
Mungkin Anda akan menemukan hasilnya kurang maksimal. Jika demikian, mungkin yang Anda lakukan adalah kerja keras, bukan kerja cerdas. Karena memaksakan yang ada (membuat konten) tanpa mengatasi masalah (mood belum baik).
Coba kemudian Anda improve caranya dengan melakukan penyeimbangan antara mood dan deadline. Deadline saya tetap di-push dengan mengerjakan saat itu juga, tetapi melakukannya sambil menaikkan mood dengan mendengarkan musik.
Anda bisa coba cara yang ainnya juga untuk mengumpulkan mood, mulai dari mendengarkan musik, keluar kamar untuk melihat-lihat ikan hias, ke teras depan untuk melihat tanaman hijau, atau sekedar buka-buka kulkas. Intinya satu, ketimbang menunggu mood, lebih baik mencari mood secara proktif.
Ibaratnya Anda punya motor yang kehabisan bensin, mungkin dengan mencari mood bensin tersebut tidak akan terisi 100% karena bisa jadi mengumpulkannya butuh waktu.
Akan tetapi setidaknya isilah bensin walaupun hanya bisa digunakan untuk jalan 5 hingga 10 kilometer. Nanti berhenti lagi, isi bensin lagi, lalu jalan lagi. Intinya pelan-pelan aja santai, tapi harus jalan.
Prinsip ini saya bisa diterapkan dalam hal apa pun, tidak hanya dalam hal pembuatan konten. Dalam membuat konten, mood harus baik, akan tetapi mendapatkannya bukan dengan cara menunggu (pasif), tapi dengan mencari (aktif).